ISLAM DAN ETOS KERJA
Sidang Jum'at yang dimuliakan Allah,
Kesampatan ibadah shalat Jum'at pada
siang hari ini mari kita pergunakan untuk meningkatkan kwalitas Takwa kita
kepada Allah Swt, yaitu dengan selalu berupaya untuk melaksanakan
perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Karena sesungguhnya
masih banyak perintah Allah yang belum banyak kita laksanakan, dan masih begitu
banyak pula larangan Allah yang belum kita tinggalkan. Ketahuilah, orang yang
paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya.
Sidang Jum'at yang dimuliakan Allah,
Jika kita ingin bertahan, bisa
memenangkan persaingan dengan orang lain, maka secara terus menerus dan secara
berencana kita kembangkan diri kita untuk meningkatkan dan menciptakan hari
esok yang lebih baik di dalam seluruh lapangan kehidupan. Kegiatan menciptakan
hari esok yang lebih maju, lebih cerah, lebih sejahtera itulah yang disebut
kagiatan pembangunan. Membangun diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan
bahkan dunia agar lebih sejahtera,lebih bahagia, lebih adil, lebih
makmur, lebih damai, semuanya itu adalah termasuk diantara misi risalah Nabi
Muhammad Saw, sebagaimana ditegaskan oleh Allah Swt, di dalam Al Quran surat
al-Anbiya' ayat 107:
Artinya : "Dan tidaklah
Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."
Sidang Jum'at yang dimuliakan Allah,
Suatu masyarakat dapat dikatakan
sebagai masyarakat yang ideal apaBILA dalam kehidupan masyarakat tersebut
terdapat keserasian antara "Kedalaman penghayatan agama dengan kegiatan
dalam kehidupan ekonomi". Dengan demikian, maka suatu masyarakat yang
memakai Islam sebagai identitas agamanya, seharusnya lebih dinamis dan maju kehidupan
ekonominya. Seharusnya ada hubungan yang nyata antara ketakwaan dan kegairahan
berekonomi. Apabila tidak demikian, berarti ajaran agamanya belum bisa
mendorong atau memotivasi tumbuhnya etos kerja atau semangat beramal pada
umatnya, sehingga ketakwaan yang ditampakkan itu, mungkin hanyalah ketakwaan
semu atau ketaatan karena adanya keperluan pribadi dan mungkin juga mrupakan
ketaatan yang bersifat egoistis semata. Antara etos kerja denngan ketaatan
beragama saling mempengaruhi, meski pun tidak jelas manakah yang lebih dominan.
Rasulullah Saw, tidak menyenangi kekafiran, sebagaimana sabdanya :
"Kemiskinan itu hampir dekat
dengan kekufuran"
Begitu pula Ali ra. juga menyatakan
dengan kata-katanya:
"Andaikata kemiskinan itu
berbentuk manusia, sungguh akan kubunuh dia"
Sidang Jum'at yang dimuliakan Allah,
Etos kerja dalam hubungan ini adalah
merupakan sikap dasar penilaian ummat terhadap kedudukan kerja menurut ajaran
agama Islam. Apakah kerja itu dianggap semata-mata untuk memenuhi keperluan
hidup sehari-hari ataukah urusan pribadi, ataukah ada hubungannya dengan
perintah agama Islam. Sikap dasar atau etos kerja tersebut sangat penting untuk
menentukan ada atau tidak adanya hubungan antara kerja yang dilakukan tersebut
dengan ibadah kepada Allah Swt. Karena Islam menilai setiap gerak dan langkah
manusia akan dinilai sesuai dengan niat atau motivasi yang melandasinya.
Rasulullah Saw, bersabda:
"Sesungguhnya semua perbuatan itu
akan di nilai sesuai dengan niatnya, dan setiap manusia akan diberi
balasan sesuai dengan niatnya,. maka barang siapa hijrahnya untuk Allah dan
Rasul-Nya, ia akan mendapi untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang
hijrahnya dengan tujuan untuk mendapatkan perempuan yang akan dinikahinya atau
dunua, maka iapun akan menapatkan sesuai dengn apa yang
diniatkannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Motivasi dasar atau niat yang harus
diletakkan oleh muslim adalah "ibadah" atau pengabdian kepada Allah
Swt, sebagai mana firman Allah:
"Aku tidak menjadikan jin dan
manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku"
Oleh sebab itu, kita sebagai muslim
tidak boleh melaksanakan suatu pekerjaan atau amal dengan motivasi hanya
sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Akan tetapi kita harus menyakini bahwa
kerja adalah panggilan dan keharusan agama yang menjadi bagian dari ibadah.
Dengan demikian, jelaslah bagi kita bahwa islam tidak mendorong penghayatan
agama yang melalaikan diri dari kehidupan duniawi. Dalam hal ini Allah Swt.
berfirman:
"Dan carilah pada apa yang
telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,dan janganlah
kamu melupakan kebahagianmu dari (kehidupan) duniawi, dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagai mana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan (dimuka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
mencintai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS.al-Qashash ayat 77)
Sidang Jum'at yang dimuliakan Allah,
Dalam ibadah, seperti shalat, puasa,
zakat, dan haji, Allah mewajibkan kepada kita agar kita melaksanakan ibadah
tersebut secara tertib, teratur dan disiplin. Baik mengenai ketepatan waktunya
maupun terpenuhinya syarat dan rukunnya. apabila hal tersebut tidak kita
penuhi, maka ibadah kita tidak akan di terima atau dangan kata lai tidak sah.
Ketentuan Allah tentang waktu, disiplin dan ketertiban didalam ibadah mahdhah(murni/khusus)
ini seharusnya kita jadikan patokan untuk berdisiplin dan tertib di dalam
lapangan kegiatan-kegiatan duniawi yang juga dapat menjadi ibadah sesuai dengan
motivasi atau niat yang melandasinya.
Demikianlah khotbah Jum'at yang dapat
saya sampaikan semoga hal ini bisa mengingatkan motivasi kita didalam bekerja,
dan dapat menjadikan kita semakin giat bekerja untuk mendapatkan ridha dari
Allah Swt.
Doa
1. Alloohumma Anta Robbunaa, Laa ilaaha illaa Anta, kholaqtanaa, wa
nahnu 'abiiduka, wa nahnu 'alaa 'ahdika, wawa'dika mastatho'naa, na'uudzu bika
min syarri maa shona'naa, nabuu-u laka bini'matika 'alainaa, wa nabuu-u
bidzunuubinaa, faghfir lanaa, fainnahuu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa Anta
Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Rabb KAMI, Tiada Tuhan selain Engkau,
Engkau telah menciptakan KAMI, sedang KAMI adalah hamba-Mu, KAMI akan berusaha
memenuhi janji-janji KAMI kepada-Mu sekuat tenaga KAMI, KAMI berlindung
kepada-Mu dari segala perbuatan buruk KAMI, KAMI mengakui akan nikmat-Mu yang
Engkau berikan kepada KAMI, dan KAMI mengakui juga atas dosa yang pernah KAMI perbuat,
maka, ampunilah KAMI, sesungguhnya tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali
Engkau ya Allah.
2. Alloohumma innaa nas-alukal-’aafiyata fid-dun-yaa wal-aakhiroh,
Alloohumma innaa nas-alukal-’afwa wal-’aafiyah fii diininaa wadun-yaanaa wa
ahlinaa wa amwaalinaa
Ya Allah, kami mohon kepada-Mu agar diberikan
kesejahteraan waktu hidup di dunia dan di akhirat. Ya Allah, kami mohon diberi
ampunan dan keselamatan mengenai agama kami, dunia kami, keluarga kami dan
harta kami
3. Alloohumma
innaa nas-aluka 'aafiyatan fii abdaaninaa, waasi'atan fii arzaaqinaa, wa
barokatan fii a'maarinaa, innaka samii'um-mujiibaud-da'awaat
Ya Alloh sesungguhnya kami mohon pada-Mu agar
diberikan kesehatan pada jasmani kami, keluasan pada rezeki kami, keberkahan
pada usia kami, karena sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan
setiap doa yang dipanjatkan
4.
Alloohumma innaa nas’aluka nafsam bika
mutmainnah, tu’minu biliqoo-ika wa tardhoo biqodhoo-ika wa taqna’u bi’athoo-ika
Ya Allah kami mohon kepada-Mu agar diberikan jiwa
yang tenang, keimanan akan pertemuan dengan-Mu, ridha menerima ketetapan-Mu dan
qana'ah menerima pemberian-Mu
Mudah-2an di hari
Jum'at yang penuh BERKAH ini QTA semua diberikan KEBERKAHAN dalam segala hal.
Amin ya allah ya Rabbal Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar