Sering kerinduan akan figur seorang ayah, menjadi pendorong banyak perubahan dalam hidup sang anak. Mungkin…kalau hanya meminta, takkan pernah semua cita dan asa itu terwujud…kalau tidak memberi. Maka, ‘menjadi’ itu lebih utama daripada ‘mengingini’…. Sungguh tetesan air mata pun takkan sanggup menjelaskannya …
Saat menatap wajah polos dan ‘innocent’ anak bayiku yang mulai terlelap tertidur…muncullah pikiran itu…Yah, ia hanya butuh didekap koq..dieyong-eyong, dan dilindungi…hingga nakal, manja bahkan ‘ogo’nya pun lenyap….oh iya…mungkin itu memang karena ia terlewat mengantuk saja…ok!
Ia menangis, bahkan meneteskan air mata, ia memang sejatinya masih membutuhkan ASI..tetapi saat ibunya bekerja….ia bahkan akan tetap tertidur dalam dekapan ayahnya…bukan tertidur sendiri di kasur mungil tempat seperti biasanya….lagi-lagi mungkin itu karena bayiku lelah menangis hingga tertidur…
Ia meronta,menangis, bahkan menjerit saat ia menolak wajah orang asing…maka lagi-lagi figur ayahnya lah yang ia butuhkan untuk membuatnya reda…ia butuh kedekatan…ia butuh ketenangan…ia butuh pelindung…jiwanya!...apakah berarti ia tidak butuh orang lain…tentu tidak…ia hanya butuh waktu saja…
Bayi, semungil usia 6 bulan…takkan bisa berbohong…ia penuh kepolosan…simbol ketulusan dan kemurnian…walau ia tak ikut kursus khusus apapun…tetapi nalurinya membawa pada kenyataan karunia… Ia mencari yang dibutuhkannya…meski dengan menangis, meronta, bahkan dengan nakal dan manjanya.
Mungkin, diantara sejuta rasa dan bahasa…hanya kasih sayang yang tak perlu ‘repot’ dikenalkan padanya…yah, anak adalah magnet kasih sayang itu sendiri…kasih sayang inilah bahasa yang ia peroleh sejak di alam rahim ibunya…(teringatlah…bahwa rahim itu sendiri adalah berasal dari salah satu nama Ar-Rahim: Maha Penyayang)
Bila kasih sayang ini, ternoda…niscaya perubahan sangat mendasar terjadi pada diri sang anak…
Ia akan belajar berontak, bahkan ia akan terus tumbuh dalam jiwa penuh gejolak…terlebih karena bentakan dan cacian, hanya akan menekannya lebih (layaknya pegas) kuat menipiskan jiwa kasih sayang dalam dirinya untuk terus berontak dan membalas…
Karena anak tidak hanya hidup sebagai raga..melainkan ia hidup karena jiwanya atas kehendak yang Maha memberi karunia…bahkan jiwa inilah yang akan terus ada..jadi, kebutuhan jiwa inilah kebutuhan anak paling mendasar :yah, kasih sayang adalah kebutuhan azali seorang anak!..
Kelak kebutuhan azali inilah yang akan bertemu dengan petunjuk dan..niscaya hanya dengan bahasa kasih sayanglah…petunjuk ini pun akan lebih mudah diterima sang anak untuk menjadikannya manusia dewasa..ia akan memilih…dan menerima pilihan….maka sosok Ayah yang tegas dan penuh kasih sayang adalah figur yang dibutuhkan anak untuk bertumbuh seiring jiwanya demi menghadapi hidup di dunia yang penuh fatamorgana dan tipuan melenakan…
Untuk Inspirasiku ….ayahmu yang masih terus belajar…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar