Gaya hidup menentukan kesehatan seseorang. Serba praktis tidak selalu memberi faedah, malah seringkali jadi penyebab banyak masalah.
Gaya hidup serba praktis dan instan membuat orang terjebak dalam pola makan dan istirahat yang tidak teratur. Akibatnya, banyak orang mengalami gangguan stres pencernaan yang membahayakan kesehatan.
Untuk itulah mereka lebih memilih makanan cepat saji atau makanan olahan yang saat ini sangat mudah didapat. Umumnya makanan seperti itu tidak memiliki nilai gizi yang seimbang, bahkan bahan-bahan pengawet makanan yang terkandung di dalamnya akan menambah dampak buruk bagi kesehatan.
Lain halnya dengan makanan siap saji yang sedang nge-trend, makanan sehat sebenarnya juga praktis dalam penyajiannya. Buah-buahan misalnya, cukup dengan pencucian hygienis telah menjadi pereda haus nan menyegarkan. Konon kabarnya usia seseorang juga ditentukan oleh kualitas olahan makanananya. Makin panjang caranya mengolah untuk membuatnya semakin lezat justru semakin membuat usia pemakannya makin pendek. Sebaliknya sayuran segar yang hanya direbus, atau buah dan lalapan yang sekedar dicuci saja justru menjadi sumber antioksidan yang memperpanjang usia seseorang yang mengkonsumsiya. Makanan yang sehat justru adalah makanan yang beragam.
Saluran cerna yang sehat dapat membuat tubuh tetap prima di saat situasi mulai kurang kondusif. Orang yang saluran pencernaannya bagus, imunitasnya lebih oke. Persoalannya, orang dengan ritme hidup yang cepat kerap kurang memedulikan makanannya. Mereka ingin yang serba cepat. "Nyeri perut, diare, dan konstipasi adalah beberapa gejala sindrom gangguan pencernaan ini," kata Dr Ari Fahrial Syam SpPd.
Sindrom ini, lanjut Ari, lebih sering menghampiri wanita ketimbang pria.
Sebaiknya gangguan pencernaan tersebut tidak diabaikan. Konstipasi, misalnya, dapat membuat luka di rectum. "Dari luka kemudian bisa timbul polip atau kanker," cetus Ari yang juga konsultan gastroentero dan hepatolog ini.
Riset kedokteran menunjukkan bahwa ada kaitan antara pencernaan yang sehat dan daya tahan tubuh.
Ini dikarenakan sebanyak 80 persen sel daya tahan tubuh berada di usus. Usus ini dulunya hanya dipandang sebagai gudang penyimpanan makanan dan tong sampah tempat sisa makanan. Belakangan sejak diketahui adanya triliunan mikroflora dalam usus yang berperan penting bagi kesehatan, cara pandang ilmuwan berubah.
Usus dianggap organ pertahanan tubuh yang penting. Ada sekitar 100_400 jenis flora usus dan secara keseluruhan jumlahnya dalam usus mencapai triliunan dengan berat kira-kira 1 kg. Secara sederhana, flora usus ini dikelompokkan sebagai bakteri baik (Bifidobacterium, Eubacterium, & Lactobacillus). Sementara bakteri merugikan atau bakteri patogen antara lain Clostridium, Shigella, dan Veillnella.
Berbeda dengan akar tumbuhan yang dapat mencari makanan ke tempat tertentu dengan bergerak di dalam atau di atas tanah, usus manusia tidak punya pilihan lain kecuali menerima apa makanan yang masuk melalui mulut. Kalau tumbuhan saja memilih makanan yang mau mereka cerna sebagai nutrisinya melalui akar, maka manusia pun seharusnya memilih makanan yang dimasukan ke dalam sistem pencernaannya.
Nah dalam usus sebagai sistem pencernaan termasuk dalam tubuh manusia, Bakteri baik akan menghasilkan antibiotika alami yang menjaga keutuhan dinding usus, proses metabolisme, serta meningkatkan kekebalan tubuh. "Bakteri baik inilah yang dikenal sebagai probiotik. Sebaliknya, bakteri merugikan akan mengeluarkan racun yang bisa menyebabkan diare serta mengeluarkan enzim yang mendorong terbentuknya senyawa karsinogenik dalam saluran pencernaan.
Nata de coco adalah salah satu contoh produk hasil pengolahan bahan alami menggunakan kemampuan mikroba sehingga membuatnya menjadi unik dan mudah dicerna tubuh. Bila asupan makanan yang baik seimbang dan menekan asupan makanan yang buruk maka flora usus pun akan bekerja optimal. membuat pencernaan pun sehat.
Makanan Sehat adalah Makanan yang Beranekaragam
Jika menginginkan gizi yang seimbang, maka tidak akan bisa didapatkan dari satu macam makanan. Setiap jenis makanan mengandung komposisi gizi yang berbeda. Maka mengkonsumsi makanan dari berbagai jenis makanan akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber gizi yang mencakup zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur.
Untuk makanan sumber zat tenaga bisa didapatkan dari beras, jagung, gandum, roti, dan ubi. Sumber makanan ini akan menghasilkan energi yang cukup untuk kehidupan sehari-hari.
Sedangkan makanan sumber zat pembangun memiliki peran penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang. Jenis makanan seperti ini bisa di dapat dari bahan makanan nabati seperti kacang-kacangan, tempe, tahu dll. Selain itu juga bisa didapat dari hewan seperti ikan, ayam, susu dan hasil olahannya.
Selanjutnya, makanan sumber zat pengatur berperan untuk memperlancar fungsi tubuh, makanan ini harus mengandung berbagai vitamin dan mineral.Jenis makanan seperti ini bisa didapat dari semua sayur-sayuran dan buah-buahan.
Jika ingin mendapatkan kinerja tubuh yang baik, maka minimal seseorang mengkonsumsi mengandung satu bahan makanan dari setiap jenis makanan sumber zat tenaga, pembangun, dan pengatur. Prinsip ideralnya adlah seperti ini. Setiap kali mengkonsumsi makanan, hidangan tersebut harus terdiri dari 4 kelompok makanan (makanan pokok, lauk-pauk, sayur, dan buah).
Setiap orang perharinya membutuhkan minimal 25gram serat. Makanan yang mengandung serat bisa didapatkan dari umbi, padi, sayur, dan buah. Tetapi Tetapi jika menginginkan kandungan serat yang tinggi bisa didapat pada buah atau sayur, selain itu umbi juga memiliki kandungan serat yang setara dengan sayur dan buah yang rata-rata memiliki kandungan serat 3.0 gram/100 gram terkecuali alpukat yang mengandung 6.7 gram/100 gram.Mengkonsumsi makanan ini sangat penting untuk mencegah penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan penyakit lain yang berhubungan dengan pembuluh darah.
Makanan Sehat adalah Mengkonsumsi Makanan Yang Sesuai Dengan Kebutuhan Tubuh
Sangat jarang orang yang menyadari akan kebutuhan tubuhnya sendiri. Kebanyakan mereka lebih mementingkan selera dan rasa daripada kebutuhan tubuhnya. Sayangnya selera dan rasa ini selalu tidak sebanding dengan kebutuhan tubuh. Makanan tinggi kalori adalah makanan yang paling banyak diminati saat ini. Padahal ini akan menyebabkan obesitas yang pada akhirnya disertai oleh berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit hipertensi, diabetes militus, jantung, dll.
Makanan Sehat Adalah Mengkonsumsi Lemak dan Minyak Sampai Seperempat dari Kecukupan Energi
Lemak dan minyak di dalam makanan sangat membantu dalam penyerapan vitamin-vitamin seperti vitamin A, D, E, dan K. Selain itu juga sangat berguna untuk meningkatkan jumlah energi. Walaupun begitu mengkonsumsi melebihi kebutuhan tubuh menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan.Terutama bahwa tidak semua lemak berguna bagi tubuh, sebab ada lemak jahat yang harus dihindari. Ini sangat erat kaitannya dengan kemudahan proses pencernaan.
Disini lemak dibagi menjadi tiga golongan: Asam lemak tak jenuh ganda yang sangat mudah dicerna; asam lemak tak jenuh tunggal yang mudah dicerna; asam lemak jenuh yang sangat sulit dicerna.
Asam lemak tak jenuh ganda dan tunggal umumnya terdapat pada makanan nabati, kecuali kelapa. Sedangkan asam lemak jenuh umumnya berasal dari makanan hewani, seperti ikan, daging, ayam, dll.
Mengkonsumsi lemak jenuh secara berlebihan memiliki faktor resiko tinggi bagi kesehatan, hal ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh arteri dan peyakit jantung koroner.
Makanan Sehat adalah Mengkonsumsi Makanan Rendah Garam dan Tinggi Kalium
Konsumsi garam yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 6 gram per hari. Hal ini karena mengkonsumsi garam yang berlebih dapat memicu tekanan darah tinggi. Sebaliknya kalium dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu konsumsi tinggi kalium sangat dianjurkan.
Sumber Kalium yang baik adalah buah-buahan, seperti pisang, jeruk, tomat, dll. Secara alami sebenarnya banyak bahan pangan yang memiliki kandungan kalium dengan rasio lebih tinggi dibandingkan dengan natrium. Tetapi, akibat proses pengolahan rasio tersebut menjadi berbanding terbalik.
Makanan Sehat adalah Menghindari Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol dapat menghambat proses penyerapan zat gizi bahkan dapat menghilangkan zat-zat gizi yang penting untuk tubuh dari makanan yang dikonsumsi. Ini berarti meminum alkohol dapat menderita kekurangan gizi. Lebih dari itu juga menyebabkan penyakit gangguan hati, keruasakan saraf otak dan jaringan di dalam tubuh.
-dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar