Jumat, 14 Januari 2011

CERDAS MENGAMBIL HIKMAH

Bencana moral yang melanda bangsa ini, sunggguh memperihatinkan. Orang menjadi sulit membedakan mana yang baik mana yang buruk. Mana yang harus dikerjakan dan mana yang harus ditinggalkan. Terjadi kegamangan dalam system tata nilai social. Padahal, dalam sejarah bangsa ini memiliki banyak pengalaman berharga. Namun, mengapa pengalaman itu tak menjadi pelajaran bagi perbaikan bangsa ke depan? Jawabnya, karena bangsa ini kurang bisa mengambil hikmah dari setiap peristiwa mau pun pengalaman yang pernah dilalui.

Hikamah adalah kemampuan menangkap cahaya kebenaran dari setiap kajadian. Ia akan menjadi penolong masa depan, dan menjadi pegangan teguh bagi pemiliknya kelak dalam menjalani hidup. Seba, hikmah membawa pelajaran tak ternilai. Dalam memandang sesuatu, orang yang mau mengambil hikmah selalu melibatkan hati nuraninya. Mampu menilai, menimbang antara benar dan salah, baik dan buruk, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak. Mata hatinya selalu terbuka menerima kebenaran berdasarkan kebijaksanaan hati nuraninya.

Dalam al-Quran, Allah SWT berfirman: “Allah memberikan hikmah bagi orang yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang diberi hikmah itu, berarti ia telah mendapatkan kebaikan yang banyak. Hanya orang-orang yang mau berfikir sajalah yang dapat mengambil pelajaran ini”. ( QS. Al-Baqarah, 2 : 269)
Kebaikan yang dimaksud dalam ayat di atas , sebagaimana ditulis Muhamad Abduh, adalah pelajaran dan pengalaman. Melalui ayat tersebut, Allah SWT memberikan perintah kepada kita agar selalu mencatat pelajaran sekecil apapun. Sebab, dalam setiap peristiwa, tersimpan seribu
hikmah dan kebenaran yang akan membawa kebaikan diri sendiri di kemudian hari, juga orang lain.

Sebenarnya, jika berkemauan, tidak ada yang sulit dalam menghayati sebuah pelajaran. Yang diperlukan hanya satu, membuka diri dan hati menerima pelajaran. Namun sayang, bagi banyak orang, hal itu terlalu sulit dilakukan, dengan berbagai alasan. Hikmah kemudian tak bisa diambil karena diri dan hatinya tertutup. Padahal, hikmah sebagaimana sabda Nabi adalah dhollatul mu’min (barang yang hilang dari orang mukmin), yang diperintahkan untuk menemukannya, diamanpun berada dan kapan pun.

Cerdas mengambil hikmah adalah pandai-pandainya kita mengambil ibroh(pelajaran) dari setiap pengalaman. Karena setiap kesulitas adalah bilangan pembagi kehidupan. Rasulullah selalu mengingatkan kalau manusia tidak aka nada manuisa yang hidup tanpa masalah. Justru ketika banyak masalah menghadang, dan mampu menghadapinya, ketika itulah iman seseorang muslim teruji.

Dalam sebuah Hadist, Rasulullah pernah memberikan ilustrasi hubungan antara manusia dengan cita-cita-nya, tantangan dan ajalnya. Hadist Riwayat Ibnu Mas;ud itu menyatakan : Rasulullah SAW membuat gambar segi empat, Kemudian menggambar garis lurus memanjang hingga keluar dari garis kotak segi empat, lalu Rasulullah menggambar garis-garis kecil melewati garis lurus yang memanjang di tengah kotak segi empat. Kemudian Rasulullah menjelaskan maksud gambar itu. Ini manusia, dan garis-garis persegi itu kurung ajalnya, sedangkan garis panjang yang keluar dari batas itu adalah cita-citanya. Adapun garis-garis kecil adalah tantangan atau rintangan yang selalu menghadang manusia. Apabila manusia lolos dari satu tantangan, ia akan berhadapan dengan tantangan berikutnya, dan bila ia lolos dari satu tantangan lagi, begitu seterusnya.” (Shahih al-Bukhari, darul Fikri, 1994, hlm. 260).

Jika bangsa ini yang mayoritas beragama Islam, masih menutup diri, tidak mau mengambil hikmah dan pelajaran dari pengalamannya. Kemajuan umat adalah mimpi di siang bolong. Cita-cita yang diimpikan tidak akan menjadi kenyataan bila cara menghadapi kerikil tantangannya tidak sebesar cita-cita itu. Bahkan, degradasi moral Islam, tidak akan pernah dijadikan pijakan dalam mengambil pelajaran bergharga, demi menuju masa depan Islam yang lebih cerah, karena tertutupnya pintu hikmah untuk menerima pelajaran itu. Wallahu alam.

Farmasi Sebagai Profesi

" Pharmacy : The art or profession of preparing and preserving drugs, and of compounding and dispensing medication according to the...