Senin, 24 September 2012

Rahasia Air Putih

Air putih atau air bening sebenarnya adalah agen pencegah sakit kepala, pelindung jantung, peningkat ketajaman otak dan pembuat seseorang tetap waspada.
Jangan lagi mengabaikan manfaat air putih. Banyak hal positif yang dapat diperoleh dari kebiasaan minum air ini. Bukan hanya mencegah rasa haus, membantu proses metabolisme tubuh tetapi juga menjaga keseimbangan tubuh.

Air dalam tubuh diantaranya berfungsi menjaga kesegaran, membantu pencernaan dan mengeluarkan racun. Namun, tahukah Anda, ternyata banyak manfaat yang direguk dari air putih, selain kesegaran.

Banyak orang yang tidak mengetahui khasiat air selain untuk menghilangkan dahaga saja. Air dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan cara yang mudah dan murah. berikut 10 manfaat air putih yang mungkin dapat kita jadikan acuan saat akan mengkonsumsi minuman di luar dari air putih.


1. Memperlancar Sistem Pencernaan
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.

2. Air Putih Membantu Memperlambat Tumbuhnya Zat-Zat Penyebab Kanker,
Plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi.

3. Perawatan Kecantikan
Bila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit. Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh pun harus benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 - 10 gelas sehari.


4. Untuk Kesuburan
Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita.
Menurut basil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus.
Bahkan, mandi dengan air dingin di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak. Nah, buat yang malas mandi pagi atau bahkan malas mandi harus mulai dirubah tuh kebiasaannya…

5. Menyehatkan Jantung
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dan penyakit kewanitaan. Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.

6. Sebagai Obat Stroke
Air panas tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan.
Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran. Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit.

7. Efek Relaksasi
Cobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di tubuh. Pancuran air yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan rasa capek karena terasa seperti dipijat. Sejumlah pakar pengobatan alternatif mengatakan, bahwa bersentuhan dengan air mancur, berjalan-jalan di sekitar air terjun, atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-butiran air yang berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan jaringan.
Bukan itu saja jika mengalami ketegangan otot dapat dilegakan dengan mandi air hangat bersuhu sekitar 37 derajat C. Selagi kaki terasa pegal kita sering dianjurkan untuk merendam kaki dengan air hangat dicampur sedikit garam. Nah, jika memilik shower di rumah cobalah mandi dan nikmati hasilnya. Konon, shower juga menghasilkan ion negatif.

8. Menguruskan Badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Mau kurus?, minum air putih saja.

9. Tubuh Lebih Bugar
Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.

10. Penyeimbang tubuh .
Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 - 10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh.
Nah, air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 - 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 - 90 % bobot tinja atau sekitar 50 - 60 ml air sehari.
Sedangkan, air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara di sekitarnya.
Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.
Asal tahu saja, aktivitas makin banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh. Untuk itu, pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!
Jika berada di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara yang dingin dan tubuh cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum juga akan membantu kulit tidak cepat kering. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa haus untuk menyeimbangkan suhu.


Biar Pertahanan Kuat, Asupan Makanan Harus Sehat

Gaya hidup menentukan kesehatan seseorang. Serba praktis tidak selalu memberi faedah, malah seringkali jadi penyebab banyak masalah.

Gaya hidup serba praktis dan instan membuat orang terjebak dalam pola makan dan istirahat yang tidak teratur. Akibatnya, banyak orang mengalami gangguan stres pencernaan yang membahayakan kesehatan.
Untuk itulah mereka lebih memilih makanan cepat saji atau makanan olahan yang saat ini sangat mudah didapat. Umumnya makanan seperti itu tidak memiliki nilai gizi yang seimbang, bahkan bahan-bahan pengawet makanan yang terkandung di dalamnya akan menambah dampak buruk bagi kesehatan.
Lain halnya dengan makanan siap saji yang sedang nge-trend, makanan sehat sebenarnya juga praktis dalam penyajiannya. Buah-buahan misalnya, cukup dengan pencucian hygienis telah menjadi pereda haus nan menyegarkan. Konon kabarnya usia seseorang juga ditentukan oleh kualitas olahan makanananya. Makin panjang caranya mengolah untuk membuatnya semakin lezat justru semakin membuat usia pemakannya makin pendek. Sebaliknya sayuran segar yang hanya direbus, atau buah dan lalapan yang sekedar dicuci saja justru menjadi sumber antioksidan yang memperpanjang usia seseorang yang mengkonsumsiya. Makanan yang sehat justru adalah makanan yang beragam. 

Saluran cerna yang sehat dapat membuat tubuh tetap prima di saat situasi mulai kurang kondusif. Orang yang saluran pencernaannya bagus, imunitasnya lebih oke. Persoalannya, orang dengan ritme hidup yang cepat kerap kurang memedulikan makanannya. Mereka ingin yang serba cepat. "Nyeri perut, diare, dan konstipasi adalah beberapa gejala sindrom gangguan pencernaan ini," kata Dr Ari Fahrial Syam SpPd.

Sindrom ini, lanjut Ari, lebih sering menghampiri wanita ketimbang pria.

Sebaiknya gangguan pencernaan tersebut tidak diabaikan. Konstipasi, misalnya, dapat membuat luka di rectum. "Dari luka kemudian bisa timbul polip atau kanker," cetus Ari yang juga konsultan gastroentero dan hepatolog ini.
Riset kedokteran menunjukkan bahwa ada kaitan antara pencernaan yang sehat dan daya tahan tubuh.
Ini dikarenakan sebanyak 80 persen sel daya tahan tubuh berada di usus. Usus ini dulunya hanya dipandang sebagai gudang penyimpanan makanan dan tong sampah tempat sisa makanan. Belakangan sejak diketahui adanya triliunan mikroflora dalam usus yang berperan penting bagi kesehatan, cara pandang ilmuwan berubah.
Usus dianggap organ pertahanan tubuh yang penting. Ada sekitar 100_400 jenis flora usus dan secara keseluruhan jumlahnya dalam usus mencapai triliunan dengan berat kira-kira 1 kg. Secara sederhana, flora usus ini dikelompokkan sebagai bakteri baik (Bifidobacterium, Eubacterium, & Lactobacillus). Sementara bakteri merugikan atau bakteri patogen antara lain Clostridium, Shigella, dan Veillnella.
Berbeda dengan akar tumbuhan yang dapat mencari makanan ke tempat tertentu dengan bergerak di dalam atau di atas tanah, usus manusia tidak punya pilihan lain kecuali menerima apa makanan yang masuk melalui mulut. Kalau tumbuhan saja memilih makanan yang mau mereka cerna sebagai nutrisinya melalui akar, maka manusia pun seharusnya memilih makanan yang dimasukan ke dalam sistem pencernaannya.

Nah dalam usus sebagai sistem pencernaan termasuk dalam tubuh manusia, Bakteri baik akan menghasilkan antibiotika alami yang menjaga keutuhan dinding usus, proses metabolisme, serta meningkatkan kekebalan tubuh. "Bakteri baik inilah yang dikenal sebagai probiotik. Sebaliknya, bakteri merugikan akan mengeluarkan racun yang bisa menyebabkan diare serta mengeluarkan enzim yang mendorong terbentuknya senyawa karsinogenik dalam saluran pencernaan.
Nata de coco adalah salah satu contoh produk hasil pengolahan bahan alami menggunakan kemampuan mikroba sehingga membuatnya menjadi unik dan mudah dicerna tubuh. Bila asupan makanan yang baik seimbang dan menekan asupan makanan yang buruk maka flora usus pun akan bekerja optimal. membuat pencernaan pun sehat.

Makanan Sehat adalah Makanan yang Beranekaragam

Jika menginginkan gizi yang seimbang, maka tidak akan bisa didapatkan dari satu macam makanan. Setiap jenis makanan mengandung komposisi gizi yang berbeda. Maka mengkonsumsi makanan dari berbagai jenis makanan akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber gizi yang mencakup zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur.
Untuk makanan sumber zat tenaga bisa didapatkan dari beras, jagung, gandum, roti, dan ubi. Sumber makanan ini akan menghasilkan energi yang cukup untuk kehidupan sehari-hari.
Sedangkan makanan sumber zat pembangun memiliki peran penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang. Jenis makanan seperti ini bisa di dapat dari bahan makanan nabati seperti kacang-kacangan, tempe, tahu dll. Selain itu juga bisa didapat dari hewan seperti ikan, ayam, susu dan hasil olahannya.
Selanjutnya, makanan sumber zat pengatur berperan untuk memperlancar fungsi tubuh, makanan ini harus mengandung berbagai vitamin dan mineral.Jenis makanan seperti ini bisa didapat dari semua sayur-sayuran dan buah-buahan.
Jika ingin mendapatkan kinerja tubuh yang baik, maka minimal seseorang mengkonsumsi mengandung satu bahan makanan dari setiap jenis makanan sumber zat tenaga, pembangun, dan pengatur. Prinsip ideralnya adlah seperti ini. Setiap kali mengkonsumsi makanan, hidangan tersebut harus terdiri dari 4 kelompok makanan (makanan pokok, lauk-pauk, sayur, dan buah).
Setiap orang perharinya membutuhkan minimal 25gram serat. Makanan yang mengandung serat bisa didapatkan dari umbi, padi, sayur, dan buah. Tetapi Tetapi jika menginginkan kandungan serat yang tinggi bisa didapat pada buah atau sayur, selain itu umbi juga memiliki kandungan serat yang setara dengan sayur dan buah yang rata-rata memiliki kandungan serat 3.0 gram/100 gram terkecuali alpukat yang mengandung 6.7 gram/100 gram.Mengkonsumsi makanan ini sangat penting untuk mencegah penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan penyakit lain yang berhubungan dengan pembuluh darah.

Makanan Sehat adalah Mengkonsumsi Makanan Yang Sesuai Dengan Kebutuhan Tubuh

Sangat jarang orang yang menyadari akan kebutuhan tubuhnya sendiri. Kebanyakan mereka lebih mementingkan selera dan rasa daripada kebutuhan tubuhnya. Sayangnya selera dan rasa ini selalu tidak sebanding dengan kebutuhan tubuh. Makanan tinggi kalori adalah makanan yang paling banyak diminati saat ini. Padahal ini akan menyebabkan obesitas yang pada akhirnya disertai oleh berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit hipertensi, diabetes militus, jantung, dll.

Makanan Sehat Adalah Mengkonsumsi Lemak dan Minyak Sampai Seperempat dari Kecukupan Energi

Lemak dan minyak di dalam makanan sangat membantu dalam penyerapan vitamin-vitamin seperti vitamin A, D, E, dan K. Selain itu juga sangat berguna untuk meningkatkan jumlah energi. Walaupun begitu mengkonsumsi melebihi kebutuhan tubuh menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan.Terutama bahwa tidak semua lemak berguna bagi tubuh, sebab ada lemak jahat yang harus dihindari. Ini sangat erat kaitannya dengan kemudahan proses pencernaan.
Disini lemak dibagi menjadi tiga golongan: Asam lemak tak jenuh ganda yang sangat mudah dicerna; asam lemak tak jenuh tunggal yang mudah dicerna; asam lemak jenuh yang sangat sulit dicerna.
Asam lemak tak jenuh ganda dan tunggal umumnya terdapat pada makanan nabati, kecuali kelapa. Sedangkan asam lemak jenuh umumnya berasal dari makanan hewani, seperti ikan, daging, ayam, dll.
Mengkonsumsi lemak jenuh secara berlebihan memiliki faktor resiko tinggi bagi kesehatan, hal ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh arteri dan peyakit jantung koroner.

Makanan Sehat adalah Mengkonsumsi Makanan Rendah Garam dan Tinggi Kalium

Konsumsi garam yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 6 gram per hari. Hal ini karena mengkonsumsi garam yang berlebih dapat memicu tekanan darah tinggi. Sebaliknya kalium dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu konsumsi tinggi kalium sangat dianjurkan.
Sumber Kalium yang baik adalah buah-buahan, seperti pisang, jeruk, tomat, dll. Secara alami sebenarnya banyak bahan pangan yang memiliki kandungan kalium dengan rasio lebih tinggi dibandingkan dengan natrium. Tetapi, akibat proses pengolahan rasio tersebut menjadi berbanding terbalik.

Makanan Sehat adalah Menghindari Minuman Beralkohol

Minuman beralkohol dapat menghambat proses penyerapan zat gizi bahkan dapat menghilangkan zat-zat gizi yang penting untuk tubuh dari makanan yang dikonsumsi. Ini berarti meminum alkohol dapat menderita kekurangan gizi. Lebih dari itu juga menyebabkan penyakit gangguan hati, keruasakan saraf otak dan jaringan di dalam tubuh.
-dari berbagai sumber 

Mengalah Bukan Untuk Menyerah (Untuk Sebuah Kemenangan Nurani)

Ada kalanya mengalah adalah jalan keluar dari kebuntuan akan kemenangan. Tapi sekali lagi itu bukan untuk menyerah.
Mengalah justru adalah perjuangan mengalahkan ego. Mengendalikan amarah dan memfokuskan diri pada konsentrasi.
Tiada kemenangan yang didapat dengan amarah.

Prajurit sejati bukanlah lelaki yang tak pernah sakit. Prajurit sejati adalah prajurit yang selalu bangkit saat dirinya terjatuh.
Tiada yang selalu berada di atas. Ada kalanya roda berjalan di titik terendahnya, ya...untuk kembali berputar.


teruntuk para mahasiswaku...teruslah berputar, tujulah puncak kejayaan dengan kehormarmatan, jangan ambil jalan nista, karena tak ada nista yang mengitari kebahagiaan. 

Lihatlah para Samurai ketika berperang...Ia tak pernah takut untuk mati, tapi justru malah para musuhnya yang mati dengan tajam katana di tangannya...

Lihatlah para Syuhada sahabat pembela Nabi, tak pernah takut untuk mati, membela kesucian misi Ilahi, bahkan Allah melindunginya...mereka tak pernah mati...bahkan mereka mendapat rizki di sisi-Nya...

Semoga perjuangan ini tak terhenti hanya karena kalah satu kali...bahkan ribuan kekalahan sekalipun tak berarti apa-apa ketika kita masih terus bangkit untuk berdiri...karena dibalik setiap kesulitan ada kemudahan, karena dibalik setiap masalah ada penyelesaian, karena dibalik setiap kekalahan ada kemenangan....

-Untuk Sebuah Kemenangan Nurani




Jumat, 04 Mei 2012

PRINCIPLES OF ADULT LEARNING


Adults As Learners

Part of being an effective instructor involves understanding how adults learn best. Compared to children and teens, adults have special needs and requirements as learners. Despite the apparent truth, adult learning is a relatively new area of study. The field of adult learning was pioneered by Malcom Knowles. He identified the following characteristics of adult learners:
  • Adults are autonomous and self-directed. They need to be free to direct themselves. Their teachers must actively involve adult participants in the learning process and serve as facilitators for them. Specifically, they must get participants' perspectives about what topics to cover and let them work on projects that reflect their interests. They should allow the participants to assume responsibility for presentations and group leadership. They have to be sure to act as facilitators, guiding participants to their own knowledge rather than supplying them with facts. Finally, they must show participants how the class will help them reach their goals (e.g., via a personal goals sheet).
  • Adults have accumulated a foundation of life experiences and knowledge that may include work-related activities, family responsibilities, and previous education. They need to connect learning to this knowledge/experience base. To help them do so, they should draw out participants' experience and knowledge which is relevant to the topic. They must relate theories and concepts to the participants and recognize the value of experience in learning.
  • Adults are goal-oriented. Upon enrolling in a course, they usually know what goal they want to attain. They, therefore, appreciate an educational program that is organized and has clearly defined elements. Instructors must show participants how this class will help them attain their goals. This classification of goals and course objectives must be done early in the course.
  • Adults are relevancy-oriented. They must see a reason for learning something. Learning has to be applicable to their work or other responsibilities to be of value to them. Therefore, instructors must identify objectives for adult participants before the course begins. This means, also, that theories and concepts must be related to a setting familiar to participants. This need can be fulfilled by letting participants choose projects that reflect their own interests.
  • Adults are practical, focusing on the aspects of a lesson most useful to them in their work. They may not be interested in knowledge for its own sake. Instructors must tell participants explicitly how the lesson will be useful to them on the job.
  • As do all learners, adults need to be shown respect. Instructors must acknowledge the wealth of experiences that adult participants bring to the classroom. These adults should be treated as equals in experience and knowledge and allowed to voice their opinions freely in class.
Motivating the Adult Learner

Another aspect of adult learning is motivation. At least six factors serve as sources of motivation for adult learning:
  • Social relationships: to make new friends, to meet a need for associations and friendships.
  • External expectations: to comply with instructions from someone else; to fulfill the expectations or recommendations of someone with formal authority.
  • Social welfare: to improve ability to serve mankind, prepare for service to the community, and improve ability to participate in community work.
  • Personal advancement: to achieve higher status in a job, secure professional advancement, and stay abreast of competitors.
  • Escape/Stimulation: to relieve boredom, provide a break in the routine of home or work, and provide a contrast to other exacting details of life.
  • Cognitive interest: to learn for the sake of learning, seek knowledge for its own sake, and to satisfy an inquiring mind.
Barriers and Motivation

Unlike children and teenagers, adults have many responsibilities that they must balance against the demands of learning. Because of these responsibilities, adults have barriers against participating in learning. Some of these barriers include lack of time, money, confidence, or interest, lack of information about opportunities to learn, scheduling problems, "red tape," and problems with child care and transportation.
Motivation factors can also be a barrier. What motivates adult learners? Typical motivations include a requirement for competence or licensing, an expected (or realized) promotion, job enrichment, a need to maintain old skills or learn new ones, a need to adapt to job changes, or the need to learn in order to comply with company directives.
The best way to motivate adult learners is simply to enhance their reasons for enrolling and decrease the barriers. Instructors must learn why their students are enrolled (the motivators); they have to discover what is keeping them from learning. Then the instructors must plan their motivating strategies. A successful strategy includes showing adult learners the relationship between training and an expected promotion.
Learning Tips for Effective Instructors

Educators must remember that learning occurs within each individual as a continual process throughout life. People learn at different speeds, so it is natural for them to be anxious or nervous when faced with a learning situation. Positive reinforcement by the instructor can enhance learning, as can proper timing of the instruction.
Learning results from stimulation of the senses. In some people, one sense is used more than others to learn or recall information. Instructors should present materials that stimulates as many senses as possible in order to increase their chances of teaching success.
There are four critical elements of learning that must be addressed to ensure that participants learn. These elements are
  1. motivation
  2. reinforcement
  3. retention
  4. transference
Motivation. If the participant does not recognize the need for the information (or has been offended or intimidated), all of the instructor's effort to assist the participant to learn will be in vain. The instructor must establish rapport with participants and prepare them for learning; this provides motivation. Instructors can motivate students via several means:
  • Set a feeling or tone for the lesson. Instructors should try to establish a friendly, open atmosphere that shows the participants they will help them learn.
  • Set an appropriate level of concern. The level of tension must be adjusted to meet the level of importance of the objective. If the material has a high level of importance, a higher level of tension/stress should be established in the class. However, people learn best under low to moderate stress; if the stress is too high, it becomes a barrier to learning.
  • Set an appropriate level of difficulty. The degree of difficulty should be set high enough to challenge participants but not so high that they become frustrated by information overload. The instruction should predict and reward participation, culminating in success.
In addition, participants need specific knowledge of their learning results (feedback ). Feedback must be specific, not general. Participants must also see a reward for learning. The reward does not necessarily have to be monetary; it can be simply a demonstration of benefits to be realized from learning the material. Finally, the participant must be interested in the subject. Interest is directly related to reward. Adults must see the benefit of learning in order to motivate themselves to learn the subject.
Reinforcement. Reinforcement is a very necessary part of the teaching/learning process; through it, instructors encourage correct modes of behavior and performance.
  • Positive reinforcement is normally used by instructors who are teaching participants new skills. As the name implies, positive reinforcement is "good" and reinforces "good" (or positive) behavior.
  • Negative reinforcement is the contingent removal of a noxious stimulus that tends to increase the behavior. The contingent presentation of a noxious stimulus that tends to decrease a behavior is called Punishment. Reinforcing a behavior will never lead to extinction of that behavior by definition. Punishment and Time Out lead to extinction of a particular behavior, but positive or negative reinforcement of that behavior never will. (To read more about negative reinforcement, you can check out Maricopa Center for Learning & Instruction Negative Reinforcement Univeristy.)
When instructors are trying to change behaviors (old practices), they should apply both positive and negative reinforcement.
Reinforcement should be part of the teaching-learning process to ensure correct behavior. Instructors need to use it on a frequent and regular basis early in the process to help the students retain what they have learned. Then, they should use reinforcement only to maintain consistent, positive behavior.
Retention. Students must retain information from classes in order to benefit from the learning. The instructors' jobs are not finished until they have assisted the learner in retaining the information. In order for participants to retain the information taught, they must see a meaning or purpose for that information. The must also understand and be able to interpret and apply the information. This understanding includes their ability to assign the correct degree of importance to the material.
The amount of retention will be directly affected by the degree of original learning. Simply stated, if the participants did not learn the material well initially, they will not retain it well either.
Retention by the participants is directly affected by their amount of practice during the learning. Instructors should emphasize retention and application. After the students demonstrate correct (desired) performance, they should be urged to practice to maintain the desired performance. Distributed practice is similar in effect to intermittent reinforcement.
Transference. Transfer of learning is the result of training -- it is the ability to use the information taught in the course but in a new setting. As with reinforcement, there are two types of transfer: positive and negative.
  • Positive transference, like positive reinforcement, occurs when the participants uses the behavior taught in the course.
  • Negative transference, again like negative reinforcement, occurs when the participants do not do what they are told not to do. This results in a positive (desired) outcome.
Transference is most likely to occur in the following situations:
  • Association -- participants can associate the new information with something that they already know.
  • Similarity -- the information is similar to material that participants already know; that is, it revisits a logical framework or pattern.
  • Degree of original learning -- participant's degree of original learning was high.
  • Critical attribute element -- the information learned contains elements that are extremely beneficial (critical) on the job.
Although adult learning is relatively new as field of study, it is just as substantial as traditional education and carries and potential for greater success. Of course, the heightened success requires a greater responsibility on the part of the teacher. Additionally, the learners come to the course with precisely defined expectations. Unfortunately, there are barriers to their learning. The best motivators for adult learners are interest and selfish benefit. If they can be shown that the course benefits them pragmatically, they will perform better, and the benefits will be longer lasting.

Contributor: Stephen Lieb
Senior Technical Writer and Planner, Arizona Department of Health Services and part-time Instructor, South Mountain Community College from VISION, Fall 1991 

iNnEr BeaUtY



Seseorang dikatakan cantik, karena ada perbandingan sehingga bisa menilai si A cantik atau si B kurang cantik.
Secara kasat mata, penampilan tubuh yang proporsional, lebih menarik dibandingkan wanita yang memiliki tubuh yang berat berlebih atau sebaliknya. Kulit yang putih berseri terkesan lebih enak dilihat daripada kulit yang lebih gelap.Sebenarnya penilaian cantik ini sangat relative, tapai bagaimanapun kesan cantik memang akan terlihat pertama kali dari penampilan fisik.
Kesan cantik yang terlihat dalam penampilan fisik ini, pada akhirnya cukup banyak wanita yang terjebak dan salah dalam mengekspresikan kecantikan yang sesungguhnya mereka miliki. Karena sibuk memperhatikan kecantikan fisik, banyak wanita lupa, kalau sebenarnya ada kecantikan lainyang jauh lebih menarikdariapada hanya kecantikan yang sifatnya sekedar fisik semata, yang disebut dengan inner beauty.
Tidak sedikit juga wanita yang memiliki kecantikan fisik yang akhirnya tampak hambar atau tidak menarik, karena pancaran dari cara dia bicara, kelakuan serta intelektual yang mereka miliki tidak menunjang kecantikan fisik yang ia miliki.
Apa hubungannya intelektual, cara berbicara dan kelakukan seseorang dengan kecantikan? Tidak banyak memang yang memahami hubungan kecantikan yang dimiliki dengan beberapa faktor ini. Arti intelektual dalam hal ini tidak diartikan tingginya ilmu yang dimiliki seseorang, tetapi kesadaran dan penguasaan akan ilmu itu sendiri. Sehingga mampu mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Semua orang pasti akan setuju, seseorang yang hanya menonjolkan kecantikannya, akan tidak tampak menarik jika memiliki perilaku yang kurang baik, cara bicara dan tutur kata yang tidak enak untuk didengar.
Merasa pintar, tapi kenyataannya tidak dapat menunjukkan apa yang dikoarkannya akan membuat citra dirinya semakin tercoreng. Perasaan kagum akan muncul ketika melihat orang-orang yang memiliki kecantikan luar dalam, tidak hanya fisik saja yang cantik tapi perilaku dan aktualisasi wawasan yang dimilikinya juga membuat orang-orang kagum dengannya.
Sebagian laki-laki mengaku tidak begitu tertarik dengan wanita yang cerdas dan memiliki intelektual yang baik, asalkan memiliki penampilan secara fisik yang menarik. Sebenarnya, alasan ini hanya berlaku bagi pria yang merasa terancam dengan wanita yang kelebihan intelektual yang mereka miliki yang diaggap sebagai sebuah ancaman dan saingan. Beberapa pria salah mengartikan, wanita yag cerdas dan vokal ketika mengeluarkan pendapat diidentikan dengan wanita yang ingin bersaing dengan pria, dan dianggap wanita pembangkang terhadap pasangannya.
Pemikiran seperti itu, akhirnya, banyak juga wanita yang tidak ingin menunjukkan inner beauty sesungguhnya. Mereka lebih senang dianggap lemah, bukan hanya dari segi fisik, tapi dalam banyak hal..
Sikap lemah yang ingin ditunjukkan dengan harapan akan mendapat perhatian yang lebih terhadao laki-laki yang merasa akan menjadi pahlawan saat diberi kesempatan dapat menunjukkan kemsampuannya di depan wanita yang memiliki fisik sangat menarik.
Pada akhirnya sebagian perempuan sibuk memperhatikan penampilan fisik yang menurutnya lebih disenangi kaum laki-laki. Padahal tentu saja tidak semua laki-laki yang tertarik dengan penampilan fisik saja tanpa diimbangi inner beauty yang ia miliki.
Tapi memang suatu hal yang kurang bijak juga rasaya jika seseorang wanita hanya memcari pembenaran selalu dengan mengunakan kata inner beauty hanya karena secara fisik ia memang tidak cantik. Tidak masalah seorang wanita mengakui secara fisik ia memang tidak cantik, karena secara fisik hal tersebut tidak bisa dipungkiri.Tapi bukan berarti hal tersebut membuatnya menjadi seorang wanita yang minder dan jadi pesimis dalam berbagai hal yang ingin dilakukannya.Alangkah luar biasa dan kagum ketika melihat wanita yang tidak cantik tapi memiliki rasa percaya diri yang begitu besar.
Bukan sekadar rasa  percaya diri yang besar saja, tapi mereka mampu menunjukkan eksistensinya dalam masyarakat tanpa mendengar kata-kata minder atas kekurangan fisik yang ia alami.Berbagai prestasi mampu mereka tunjukkan dalam masyarakat.***
  
SEMUA WANITA CANTIK

Tidak ada wanita yang tidak cantik, yang ada wanita yang tidak tahu kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
Cantik secara lahiriah tidaklah cukup jika tidak dibarengi dengan kecantikan dari dalam. Kecantikan fisik penting tapi bukan yang utama, karena yang utama adalah kecantikan dari dalam yang tidak akan pernah mati sifatnya yang disebut dengan inner beauty.
Sementara kecantikan lahiriah perlahan akan hilang dimakan usia.
 Inner beauty dengan sendirinya akan terpancar dari sikap seseorang yang tampak dari kesederhanaan, bisa mengendalikan perasaan, tulus dan ikhlas dalam melakukan apa saja. Dari pancaran mata saja, senyuman seorang yang ikhlas atau bukan bisa kelihatan, dan ini akan mengurangi inner beauty  seseorang.
 Sementara itu kecantika lahiriah dapat rusak jika dinodai oleh perilaku dan sikap yang kurang baik dan pemakaian  busana yang tidak pantas.
 Lingkungan sangat mempengaruhi terhadap pembentukkan sikap yang berhubungan dengan inner beauty. Orang yang dilahirkan dalam keluarga yang baik, bukan jaminan juga ia akan memiliki inner beauty jika pengaruh lingkungan yang kurang baik lebih mendoninasi pribadi seseorang.
 Hal ini juga berlaku sebaliknya, keluarga yang mungkin keras yang bisa menimbulkan pribadi yang kurang bersahabat, tetapi memiliki lingkungan pergaulan teman-teman yang baik akan menciptakan pribadi yang lebih bersahabat.
 Permasalahannya saat ini, banyak wanita yang tidak tahu apa kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Padahal dengan mengetahui kelebihan  yang ia miliki, baik secara fisik atau kemampuannya yang lain, akan membentuk kepercayaan diri yang juah lebih baik. Demikian juga halnya jika ia sadar ia memiliki kekurangan yang perlu ia perbaiki.
 Menyadari kekurangan akan membantu seseorang untuk menjadi lebih baik lagi.Biasanya keinginan seseorang untuk berubah akan muncul dengan sendirinya.
 Dan kesadaran timbul ketika melihat lingkungan di sekitarnya, atau melihat orang yang lebih baik dari dirinya. Menyadari adanya kekurangan ia bisa belajar mengoreksi dan mengontrol sikap negatif.
 Cara yang dilakukan bisa dimulai dari hal yang sederhana saja, seperti memberika senyuman yang ikhlas dan pandangan yang wajar pada seseorang dihadapan kita.
 Kita tidak nyaman jika seseorang wanita dilihat  dari atas sampai ke bawah, hanya karena ingin memperhatikan penampilan saja, demikian juga halnya dengan kita, jangan memberikan pandangan yang membuat orang lain merasa tidak nyaman.***     



               

Apakah keadaan "Normal" itu?


Untuk dapat disebut normal, kita setidaknya harus memenuhi dua syarat. Normal dalam arti teknis dan dalam arti non-teknis. Dalam arti teknis artinya dapat diukur dari statistik atau angka rata-rata, orang bilang "kuantitiatif". Dalam Arti non-teknis adalah bila ukuran atau bayangan ideal secara subjektif, kualitatif, mendekati bayangan itu. Hanya saja ukuran non-teknis ini tentu tidak ada hubungan sama sekali dengan jumlah rata-rata.


Orang yang bersikap jujur terhadap sesama, termasuk bayangan ideal yang patut dimiliki manusia normal dalam tingkah laku dan tutur katanya. Oleh karena keadaan normal itu bukanlah apa yang disebut nilai rata-rata melainkan suatu norma yang ideal, maka kita tak dapat menerangkannya secara kuantitatif maupun secara statistik. Rata-rata statistik hanya akan memberikan data-data sosiologis. Hal ini tidak mengungkapkan suatu pandangan tertentu ke dalam keadaan jiwa seseorang, juga tidak ke dalam susunan kejiwaan dari individu. Masalahnya adalah, karena keadaan normal itu harus utuh antara ukuran fisik dan ukuran jiwa.
Keadaan normal seperti yang digunakan dalam penilaian psikologis dan konsultasi dengan individu yang sehat atau terganggu, hanyalah dapat diukur dengan ketentuan yang bersifat ideal dan bersifat kualitatif.


Citra ideal bagi Kesadaran Diri Sendiri
Citra ideal merupakan satu kebutuhan mutlak bagi setiap orang yang mencari arti hidup ini sebagai satu keseluruhan. Citra ideal adalah norma petunjuk. Bagaikan garis-garis besar haluan, mereka hanya memperlihatkan jurusan yang harus ditempuh, yang harus kita pilih pada waktu kita mau memperoleh KESADARAN DIRI SENDIRI. Mereka bukanlah sasaran yang harus kita gapai, melainkan sekedar tanda-tanda petunjuk arah kemana kita harus menjuruskan KESADARAN DIRI KITA SENDIRI itu.
semakin konsisten hidup kita ke arah citra ideal ini, semakin jelas kita menampakkan keadaan normal yang kita harapkan itu, semakain murni keadaan TINGKAH LAKU kita yang wajar, dan selanjutnya semakin maju kita menggerakkan DIRI KITA SENDIRI, sehingga dapat mengurangi gejolak yang tidak wajar dalam lingkungan  masyarakat kita.
Masalahnya kemudiaan adalah, menilai orang lain itu lebih gampang, tetapi tidaklah mudah menilai DIRI KITA SENDIRI  bukan?


   sulitnya merendahkan hati...
   semoga dimensi kompetensi ini...
   membasuh hausnya nurani...


teman-teman, kita sudah diajarkan DIMENSI KOMPETENSI, meliputi : (1) Task Skill yaitu kemampuan melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban individu, (2) Task Management Skill yaitu mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu pekerjaan, (3) Contigency Skill yaitu kemampuan merespon dan mengelola kejadian irreguler dan masalah, (4) Job/Role Environment Skill yaitu kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab dan harapan lingkungan kerja dan jangan lupa (5)Transfer Skill yaitu kemampuan menghantarkan dan memberikan arahan. Bila ditilik-tilik, sekali lagi ditilik-tilik...rupanya DIMENSI KOMPETENSI ini sangat mirip dengan apa yang diajarkan Rasullah sebagai Ukuran TAQWA, coba saja lihat...dan keadaan normal itu tidak lain adalah keaadaan dimana ALLAH RIDHO...

bukankah kita secara individu memiliki tugas dan kewajiban utk beribadah..kemudian sejumlah kewajiban mahdoh dan ghoir mahdoh harus kita kelola, meski keadaan tidak normal kita tetap harus kembali pada ukuran normal yaitu konsisten pada tugas, apakah Allah akan ridho kita tidak beribadah hanya karena kejadian irreguler dan masalah? lalu bagaimana kita menjadi rahmatan lil alamin utk memakmurkan alam, bukan hanya utk diri sendiri saja kan? belum lagi kita juga memiliki kewajiban 'mengajak' atau dakwah menuju jalan yang benar....sangat mirip kan? dan semuanya akan berjalan normal dalam keadaan Allah Ridho....maka seluruh pahala, kemudahan, pertolongan Allah dan kasih sayang-Nya akan turun pada orang-orang yang diridhoi-Nya...di sinilah kenapa orang tidak tenang, tidak bahagia karena cara-caranya yang di luar keridhoan Allah...

Bukankah ini ciri-ciri orang bertaqwa? ia merasa harus telili dalam menjalankan STANDAR yaitu perintah2-Nya dan tentu jangan keluar dari STANDAR, yaitu menjauhi segala larangan-Nya...ia merasa takut kepada-Nya tetapi tetap bersahaja dan penuh integritas tanpa menyusahkan atau menyulitkan orang lain...

seorang yang sudah kompeten tidak perlu diawasi dengan keyakinannya berpedoman pada standar karena ia memiliki integritas diri,  orang taqwa memiliki IMAN, begitu juga orang yang taqwa ia senantiasa merasa selalu diawasi Allah meski ia tdk mampu melihat-Nya, atau IHSAN...seorang yang kompeten akan tulus menuntaskan seluruh rangkaian teknisnya...tak jauh beda seperti orang taqwa yang IKHLAS menjalani semuanya...ia juga menyerahkan seluruhnya kepada Allah agar selamat dan itulah yang disebut ISLAM...

semoga kita meraih predikat TAQWA karena inilah satu-satunya ukuran keselamatan kita di akhirat kelak...
terima kasih guru-guruku..teman-temanku, yang bantuin dan telah direpotkan membantuku....dan semuanya atas pencerahan yang diraih ini....mohon dimaafkan atas segala kesalahan dan kekurangan..semoga Allah membalas seluruh kebaikannya dengan lebih berlipat ganda, Amin.

ayo, bersama kita maju !!!

Kamis, 26 April 2012

Kebahagian Hidup Menurut Al-quran


"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (Qs. Al Qoshos : 77).
Sesungguhnya setiap manusia mendambakan kehidupan bahagia, aman dan sejahtera. Tak satupun yang menginginkan kesusahan, terancam, dan sengsara. Inilah insting naluriah dan kebutuhan mendasar manusia yang selalu ingin digapai dengan bermacam cara menurut konsep hidup yang tertanam dalam fikirannya. Munculnya insting tersebut dikarenakan dorongan potensi nafsu yang sengaja Allah adakan bagi tiap insan. Dengan adanya nafsu, maka manusia akan berupaya mempertahankan eksistensi (keberadaannya) di dunia, karena nafsu diciptakan untuk melayani kebutuhan pokok manusia selaku makhluq hidup.
Manusia membutuhkan pemuasan sandang, pangan, papan, pengetahuan, cinta kasih dan sayang, perhatian, berpasangan, pengakuan, dan sebagainya. Inilah contoh perilaku manusia yang didorong oleh nafsu. Maka manusia dibenarkan untuk saling mencari, memberi dan menerima semua itu. Namun ketika dalam mencarinya membulkan ketimpangan, kecurangan, kerugian atau menzalimi salah di lain pihak, maka hal itu tidak dibenarkan menurut akal yang sehat. Untuk itulah perlu diterapkan suatu aturan main yang dapat menjaga hak-hak tiap makhluq-bukan hanya manusia- secara adil dan jujur.
Aturan hidup atau konsep hidup inilah yang dikenal secara umum sebagai agama. Bagi ummat muslim dikenal dengan Dien, Manhaj, Thoriqoh, atau Syariat. Sedangkan aturan itu sendiri dikenal dengan illah (aturan yang wajib ditha'ati). Sesungguhnya hanya ada dua macam konsep atau system aturan hidup di dunia ini. Pertama sistem yang berlandaskan nafsu dan kedua sistem berlandaskan wahyu. Karena manusia selain diberi Allah dengan potensi nafsu juga dibekali aqal tempat penerimaan hidayah.
Nafsu yang pada awal keberadaannya adalah bersifat tenang dalam memberikan sinyal dan dorongan untuk melayani hajat kehidupan manusia akan dapat berubah menjadi serakah, amarah, lawwamah, dan musawilah. Perubahan ini disebabkan nafsu tersebut telah dipengaruhi bisikan iblis. Dalam alqur-an dinyatakan tentang hal ini :
'"Hai nafsu/jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam jannah-Ku." (Qs. Al Fajr :27-30).
"Yang dila'nati Allah (Iblis) dan ia mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (nafsu)." (Qs.an Nisa : 118)
Hasutan iblis inilah yang disebut dengan 'qalam syarr' (bisikan jahat) yang apabila diiikuti manusia dan jin akan menimbulkan sifat jahat atau syaithon. Karena lafadz syaithon berasal dari kata sayaatin (yang jauh dari kebaikan). Dalam ayat lain dinyatakan :
"Katakanlah: "Aku berlindung kepada Robb yang menguasai al falaq (peredaran alam). Dari (qalam) kejahatan yang diciptakan-Nya." (Qs. Al falaq : 1-2)
Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia." (Qs. An Naas : 4-5).
Dalam hadits qudsi dijelaskan bahwa :
"Sesungguhnya Allah yang Maha Berkat dan Maha Tinggi menggenggam satu genggaman di kananNya maka berfirman : ini untuk ini dan aku tidak peduli, dan menggenggam yang lain yaitu ditanganNya yang lain maka berfirman : ini untuk ini dan aku tidak peduli."
(HR. Ahmad dari Abu Nazhor).
Dalam genggaman kanan maksudnya qalam wahyu dan dalam genggaman lainnya maksudnya qalam syarr, wallahu'alam.
"dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan." (Qs.al Balad : 10)
Yang dimaksud dengan dua jalan ialah jalan kebajikan dan jalan kejahatan (qalam syarr). Sengaja Allah ciptakan Iblis yang membawa qalam syarr untuk menguji kualitas amal ibadah setiap manusia, agar manusia dibalasi di akhirat sesuai ˜amalnya ketika diberi kesempatan hidup didunia yang singkat.
"Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat." (Qs. Al Hajj : 53).
Berbeda dengan nafsu yang dapat menjadi intusi syaithoniyah, keberadaan aqal di dalam hati manusia adalah sebagai tempat tertanamnya 'qalam wahyu'. Suara nafsu syaithoniyah dan suara aqal yang berlandaskan wahyu selamanya akan 'bersaing' untuk menguasai fikiran manusia. Ketika fikiran diserahkan kepada nafsu maka kerusakan dan kezaliman yang muncul. Sebaliknya jika aqal sehat yang terdapat dalam hati nurani terdalam manusia yang senantiasa menyuarakan al haq yang diikuti niscaya akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan sejati, serta keadilan
"Adapun sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada (hati) orang-orang yang diberi ilmu dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (Qs. Al Ankabut : 49)
"dan orang-orang yang menjauhi Thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba- hamba-Ku, yaitu orang-orang yang selalu mendengarkan Perkataan (Fatwa) lalu mengikuti apa yang paling baik (Al qur-an) di antaranya, mereka Itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka Itulah orang-orang yang mempunyai akal". (Qs.Azzumar:17-18)
Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah s.w.t. Maksudnya 'ahsan' ialah mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran Al Quran dan ajaran-ajaran yang lain, tetapi yang diikutinya ialah konsep ajaran-ajaran Al Quran karena ia adalah yang paling baik.
A. Konsep Hidup Berlandaskan Nafsu dan Pengikutnya
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai illah-nya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja." (Qs. Al Jaatsiyah :23-24)
Banyak orang yang merasa berilmu namun justru mengingkari/mangkir dari konsep al Qur-an. Mereka hanya mengandalkan ro'yun (buah fikiran) yang dilandasi nafsu dan sudah merasa benar. Akibatnya mereka dibiarkan Allah sesat dengan ilmu mereka sendiri. Sedangkan kemampuan fikiran manusia hanya sebatas masalah-masalah lahiriyah / materi duniawiyah. Artinya segala sesuatu yang kasat mata di segala penjuru langit dan bumi dapat dianalisa secara eksakta oleh fikiran manusia. Namun masalah ghoib (antara lain : Zat Allah, malaikat, ruh, akhirat, rizqi, takdir, bala' dan maut) mustahil dapat dianalisa fikiran manusia. Ruh yang terdapat dalam jasad manusia saja tidak dapat dianalisa manusia apalagi perkara ghaib lainnya. Allah menyatakan dalam Surah Ruum ayat 7 :
"mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai."
Sekarang ini dapat disaksikan secara jelas bahwa sebagian besar manusia bahkan dari kalangan muslim yang mengambil aturan hidup selain dari Dienullah. Satu contoh kasus, mereka gandrung dengan sistem hidup miliknya orang kafir dari buah fikiran Socrates, plato, Machiavelli, Kent, Dente, dan penerusnya. Yaitu sistem politik berasaskan kebatilan 'suara rakyat adalah suara tuhan'. Lalu dipadukanlah dengan aturan dari Allah sehingga muncul istilah 'Politik Islam' dan 'Demokrasi' ˜ala Islam. Terbukti sampai saat ini tidak ada bukti keberhasilan sistem bathil tersebut dalam menjaga hak-hak manusia secara adil dan jujur.
Manusia mau tidak mau akan menemui hari akhirat yang kekal. Disinilah letak permasalahannya. Karena jika kita hanya hidup di dunia kemudian tidak akan dibangkitkan lagi maka bolehlah manusia hidup sekehendaknya dan menafikan agama (baca:dienul Islam) dan tidak perlu ada. Namun ternyata perbuatan kita di dunia yang sangat singkat ini bisa berakibat penyesalan yang sangat panjang atau juga kebahagiaan hakiki di akhirat kelak. Sungguh sangat merugi orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai illah /ikutan/pegangan hidup serta mengada-ada dalam urusan Allah.
Nafsu yang telah berasosiasi dengan bisikan iblis inilah yang menyesatkan banyak manusia dari jalan Allah. Munculnya agama-agama dan aliran sesat adalah dari buah fikir atau hasil budidaya fikiran manusia yang telah dihasut iblis. Keberhasilan iblis ini antara lain karena banyak manusia tidak mewaspadai keberadaan iblis bahkan menganggap tidak ada serta kurang upaya untuk kembali ke tuntunan yang benar. Definisi Agama secara luqhowi berbeda dengan Dinul Islam yang merupakan hak mutlaq Allah yang tidak boleh dicampuri dengan buah fikiran manusia. Bahkan rosulullah pun dilarang menggunakan ro'yun dalam urusan Islam. Agama berasal dari dua suku kata dari bahasa sansekerta, A adalah tidak, gama/gomo adalah kocar-kacir. Jadi agama bermakna aturan dari manusia agar tidak hidup kucar-kacir.
"Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah Addien yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar." (Qs. Az-Zumar :3)
"dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) Menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedang dia berada di ufuk yang tinggi." (Qs. An Najm :3-7).
B. KONSEP HIDUP BERLANDASKAN ALQUR-AN
Tentu sama kita fahami bahwa bagi setiap muslim, al Qur-an adalah satu-satunya pilihan jalan lurus yang mampu menghantarkan manusia kepada tujuan hidup sebenarnya yaitu ridho Allah.
"dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa." (Qs. Al an’am : 153).
Jaminan Allah kepada setiap manusia bahwa dengan menerapkan konsep wahyu yang tertuang dalam al Qur-an dan dijelaskan RosulNya dalam haditsnya akan muncul keberkahan hidup di dunia, persatuan ummat, dan keselamatan dunia-akhirat. Dalam keberkahan terkandung makna kebahagiaan, keadilan, kejujuran dan keselamatan. Bahkan hanya dengan rujuk kepada al qur-an ini hamba-hambaNya dapat menyatu satu-sama lain. Tapi dengan meninggalkan atau mengambil sebagian saja dari ajaran al Qur-an lalu dicampuradukkan dengan ajaran dari fikiran manusia, justru muncul firqoh-firqoh dan mahzab-mahzab baru dalam Islam. Hal inilah yang perlu dicermati sungguh-sungguh oleh setiap muttabi' rosul. Allah dan rosulNya mengingatkan akan hal ini. Ditambah lagi tidak ada satupun para Imam dan Ulama Salaf terdahulu didalam kitab mereka memerintahkan manusia untuk wajib bermahzab mengikuti mereka. Bahkan memerintahkan untuk rujuk kepada sumber ajaran mereka, yaitu al Qur-an dan assunnah.
"dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali Allah (al Qur-an), dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Qs. Ali Imran : 103)
Hadits :
"Barangsiapa yang tidak berhukum kepada ketetapan Kitabullah, dan mengada-adakan selain yang diturunkan Allah, niscaya diantara mereka diadakan Allah permusuhan yang hebat
(HR.Abu Dawud, Ibnu Majah dari Abdullah bin Umar)
Menyikapi munculnya firqoh-firqoh dan mahzab maka al Qur-an mengajarkan kepada kita
"Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat." (Qs. Al An'am :159)
Firqoh disini maksudnya: ialah golongan yang amat fanatik kepada pemimpin-pemimpinnya. Namun demikian dikarenakan Dinul Islam adalah konsep aturan kehidupan yang bersifat bersih, final, syumul, lengkap serta mampu menjawab segala tantangan zaman, maka tidak dibenarkan seorang muslim menambahi atau menguranginya. Jika diibaratkan dengan sebuah bangunan rumah, maka Islam adalah rumah yang indah tiada bandingnya. Didalamnya terjamin keamanan dan kesejahteraan. Setiap sudut bangunan dan pekarangannya terpancar keagungan pemiliknya. Maka siapapun yang menyatakan taslim (tunduk) kepada Islam berarti ingin menjadi penghuni bangunan itu tentu ia harus menthaati aturan pemiliknya. Tidak dibenarkan seorangpun yang berlindung didalamnya mengubah bentuknya, mengotori, atau merusak bangunan itu. Bahkan kita diperintahkan untuk menjaga serta merawat keaslian dan keindahan bangunan tersebut.
Golongan yang Sedikit
"Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa." (Qs. Huud : 116)
Tidaklah aneh jika kebanyakan manusia enggan memulai mengadakan perbaikan bahkan hanya sedikit sekali, beberapa gelintir hamba pilihanNya yang mau menerima perintah ini. Mereka inilah yang disebut dalam al Qur-an sebagai ˜Ulu Baqiyah (kelompok sisa). Seperti gambaran rosul beserta sahabat yang hanya berjumlah 313 orang yang mengikuti perang pertama kali membela Islam di Badar. Kemenangan justru bukan berada pada banyaknya pengikut, justru sedikit orang namun benar langkahnya insyaAllah akan dihantarkan kepada kemenangan serta dijadikan pemicu semangat bagi hamba Allah lainnya. Maka disinilah letak tanggung jawab muslim terutama para ulama dalam menjaga dan membela Islam. Allah pun memberi janji melalui hadits rosulNya bahwa setiap pangkal seratus tahun akan dibangkitkanNya Mujadid-Mujadid yang akan menjaga kemurnian Islam. Maukah kita dimasukkan Allah dalam golongan yang sedikit namun memiliki keutamaan derajat di sisiNya? Wallahu'alam bi showab.

Farmasi Sebagai Profesi

" Pharmacy : The art or profession of preparing and preserving drugs, and of compounding and dispensing medication according to the...