Kamis, 03 Oktober 2013

Menulis Teknologi, Menulis Peradaban


Teknologi ada di sekitar kita. Teknologi adalah kehidupan.Gambar 1. Teknologi Bayi Tabung (courtesy Reuter)
Gambar 2. Seorang perawat memeriksa sejumlah bayi yang baru dilahirkan pada tanggal 12 Desember 2012 di ruang perawatan bayi Rumah Sakit Ibu dan Anak Rosiva Medan, Sumut, Rabu (12/12). (Republika/Septianda Perdana)
Penggunaan teknologi memang seiring sejalan dengan berkembangnya peradaban. Seperti tumbuh kembang seorang bayi, peradaban manusia selalu diwarnai dengan terus berkembangnya teknologi. Pasutri yang tak kunjung dikaruniai kelahiran sang bayi, teknologi bayi tabung telah sangat familiar menjadi solusi alternatif di tengah masyarakat.

Bahkan sebelum bayi itu lahir, teknologi sudah lekat dengan kehidupan manusia. Sejak dari penentuan kelamin dan prediksi waktu kehamilan, pasutri telah mempercayakanya kepada dokter ahli kandungan dengan teknologi Ultra Sonografi (USG), dari awalnya proses kelahiran dilakukan secara konvensional melalui bantuan dukun beranak, beralih pada profesi bidan, hingga dokter ahli kandungan, kini telah mengubah proses bantuan melahirkan dari keadan normal hingga bantuan kelahiran sesar, uniknya di tangan dokter ahli kandungan, seorang ibu hamil dapat kapan saja menentukan waktu kelahiran jika masa kehamilannya telah cukup matang , sehingga banyak bayi-bayi yang lahir pada tanggal-tanggal unik, sebut saja bayi diva Indonesia Krisdayanti (KD) yang berhasil mewujudkan keinginan uniknya untuk melahirkan jabang bayi keduanya pada tanggal cantik, yaitu 12-12-2012. Di RS Mitra Kemayoran, Jakarta.

Alvin Tofler, seorang futuris, telah memprediksi fase perkembangan peradaban manusia menjadi 5 tahap, yaitu pertanian, revolusi Industri, teknologi, informasi, bioteknologi, hingga teknologi tingkat tinggi seperti nanoteknologi. Dan kini kita dapat melihat bersama bagaimana perkembangan itu dapat terlihat nyata.
Bila kita mencermati sejarah perkembangan teknologi, ternyata memanglah tidak mudah memisahkan kehidupan manusia dari perkembangan teknologi itu sendiri. Bidang bioteknologi yaitu teknologi pada kehidupan organisme merupakan contoh perkembangan teknologi yang lekat dengan kehidupan manusia.

Pada tahun 8000 SM pengumpulan benih untuk ditanam kembali menjadi bukti bahwa bangsa BabiloniaMesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas ternak. Sejak tahun 6000SM telah dimulai pembuatan birfermentasi anggur, membuat roti dengan bantuan ragi, tahun 4000SM, Bangsa Tionghoa membuat yoghurt dan keju dengan bakteria asam laktat, tahun 1500 pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia dimulai. Tahun 1665 Penemuan sel oleh Robert Hooke (Inggris) melalui mikroskop. Tahun 1800 Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang pengembangbiakan hewan. Tahun 1880 Mikroorganisme ditemukan oleh Antonio van Leuwenhoek. Tahun 1856 Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan.

Tahun 1865 Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat induk ke turunannya. Tahun 1919 Karl Ereky, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata bioteknologi. Tahun 1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk memotong gen gen . Tahun 1975 Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein . Tahun 1978 Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang terdapat pada usus besar yaitu Escheria coli.Tahun 1980 Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Dengan mikroba model prokariot-nya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain untuk keperluan penyembuhan manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang sebelumnya tersedia. Tahun 1992 FDA menyetujui makanan genetically modified (transgenic) pertama dari Calgene yaitu tomat "flavor saver"

Tahun 2000 perampungan Human Genome Project telah terlaksana. Kini kita dapat menikmati berbagai produk bioteknologi seperti yogurt, tape, tempe, keju, mentega, kecap, insulin sebagai obat antidiabetes, teknik memperbanyak tanaman secara singkat dan masal dengan teknik kultur jaringan, hingga teknik transplantasi inti (cloning) sehingga dihasilkan organisme kompleks hasil rekayasa sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Selain itu telah dihasilkan pula Antibodi monoklonal yaitu antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal yang berfungsi untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urine wanita hamil, mengikat racun dan menonaktifkannya serta mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.

Di dunia pertanian dan perkebunan hasil rekayasa genetik pada tanaman pangan telah kita kenal sebagai tumbuhan transgenik seperti jagung tahan hama, kapas putih alami yang bebas pencemaran warna dari gangguan hama, tanaman hidroponik, antara lain metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir (menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir demikian juga metode Aeroponik yaitu tipe hidroponik (memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman.

Bukankah ini telah menandakan bahwa berbagai aspek kehidupan manusia telah tersentuh kecanggihan teknologi. Lalu pertanyaan sederhana muncul, sebenarnya manakah yang menguasai, manusia yang menguasai teknologi ataukah teknologi yang menguasai manusia?

Bila mencermati pengertian teknologi , maka akan muncul sebuah pemahaman bahwa semestinya manusialah pengendali teknologi. "The systematic application of scientific or other organized knowledge to practical tasks". Begitulah Galbrigt menyatakan hakekat teknologi. Jadi, apapun yang berupa aplikasi sistematis dari pemanfaatan sains atau pengetahuan yang terorganisir lainnya untuk keperluan penyelesaian tugas-tugas praktis merupakan ruang lingkup pengertian teknologi. Ahli sains akan merumuskan teori-teori dan ahli teknologi akan melahirkan prosedur-prosedur sehingga tugas-tugas dan persoalan-persoalan dapat selesaikan dengan praktis.

Teknologi, berdasarkan wujudnya ada yang nyata ada juga yang tersembunyi. Dalam bidang teknologi informasi misalnya, fungsi sensor pada remote tv atau bluetooth tidak selalu dapat terlihat, tetapi seringkali aspek teknologi bersifat nyata yang ditandai dengan adanya bukti produk tertentu yang dihasilkan. Dalam teknologi ada 3 proses yang selalu harus dilakukan yaitu a) Analisis tugas perincian komponen tugas; b) Penerapan prinsip-prinsip ilmiah pada masing-masing komponen tugas; dan c) Integrasi semua komponen hasil akhir yang lengkap.

Hal ini menunjukkan bahwa bukan berarti teknologi itu tidak mengandung konsekuensi. Setidaknya terdapat 4 konsekuensi dalam teknologi yaitu a) Perlu adanya perumusan tugas yang jelas pada setiap komponen, b) Perlu adanya penjabaran/perincian tugas yang dapat didokumentasikan, c) Perlu pembagian tugas/tanggung jawab untuk setiap jaringan tertentu (terspesialisasi) dan d) Perlu organisasi serta koordinasi pada setiap bagian Karena itu, dalam teknologi perlu perencanaan yang seksama. Bukankah setiap komponen teknologi yang telah aus karena terus menerus dipakai memiliki batas masa kerja sehingga perlu diperkirakan kapan spare part ini perlu diganti suatu waktu?

Belum lagi, jika masyarakat belum tersentuh dengan ipteks atau sederhananya tidak terbiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmiah, maka perdabannya akan jauh tertinggal dengan kalangan masyarakat terdidik yang dekat dengan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi juga seni.

Menulis, adalah sebuah upaya menorehkan ide, gagasan, pemikiran, pandangan serta pendirian seseorang. Menulis dengan karya tertentu artinya menorehkan kemanfaatan tertentu dari aplikasi sains atau pengetahuan terorganisir melalui terciptanya suatu karya. Dan Karya apapun dalam mentransformasi, memudahkan dan menyelesaikan tugas-tugas manusia sehari-sehari dikenal sebagai produk teknologi. Maka, lahirnya karya tertentu akan mewarnai peradaban dan perkembangan kehidupan manusia. Sehingga menulis dengan menghasilkan karya teknologi akan berdampak pada bertambahnya sejarah peradaban manusia.

Menorehkan sejarah baru peradaban manusia selalu dapat ditandai dengan torehan karya teknologi. Jadi menulislah dengan teknologi untuk mengukir sejarah peradaban manusia yang lebih maju.
Sebagai contoh, Dr. Joe Hin Tjio, seorang ahli Cytogenetics asal Indonesia menemukan fakta bahwa kromosom manusia berjumlah 23 buah. Melalui penelitian di laboratorium Institute of Genetics of Sweden’s University of Lund, temuannya berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika bahwa jumlah kromosom adalah 24 buah. Ia berhasil menghitung jumlah kromosom dengan tepat setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada preparat gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.

Di bawah bimbingan Profesor Toyohide Takeuchi di Universitas Gipu, Jepang, pada tahun 1998, Prof. Dr. Rahmiana Zein, yang saat itu sedang melakukan penelitian untuk disertasi doktor bidang kimia menemukan teknik kromatografi tercepat di dunia. Jika sebelum ini peneliti membutuhkan waktu antara 1.000 dan 100 menit untuk membedah senyawa kimia, teknik yang digunakan Rahmiana Zein mampu mendiagnosis senyawa kimia dalam waktu kurang dari 10 menit.

Ketika sedang melakukan uji coba menggunakan cairan pelumas berbahan kulit ketela pohon di Queen Marry College-London University, Inggris, Randall Hartolaksono menemukan teknologi untuk memadamkan api secara efektif dan ramah lingkungan. Ketika itu, cairan buatannya tidak sengaja tumpah dan memadamkan api yang sedang menyala. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata diketahui bahwa cairan tersebut jika terkena panas akan mengeluarkan uap yang dapat menyerang api. Kini temuannya digunakan di berbagai perusahaan pertambangan di penjuru dunia sebagai solusi untuk mengatasi kebakaran.

CN 235 Adalah pesawat dengan mesin turbo propeller hasil kerjasama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dengan CASA asal Spanyol. Pesawat ini mampu mengangkut 2 pilot hingga 45 orang penumpang dengan kecepatan maksimal 509 km per jam dan jarak tempuh 796 km. Pesawat ini kemudian digunakan oleh berbagai maskapai penerbangan sipil dan militer di sejumlah negara di dunia.

Teknologi Cakar Ayam. Teknologi ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo ketika ia sebagai pejabat PLN diminta mendirikan 7 menara listrik tegangan tinggi di daerah rawa-rawa Ancol, Jakarta. Pondasi yang dibuatnya ternyata mampu mengurangi hingga 75% tekanan pada permukaan tanah di bawahnya dibandingkan dengan pondasi biasa. Pondasi cakar ayam ini kemudian digunakan di Bandara Juanda, Surabaya yang memungkinkan landasan menahan beban hingga 2.000 ton atau seberat pesawat super jumbo jet. Selain di Indonesia teknologi yang sudah dipatenkan ini juga digunakan di 9 negara lain, seperti Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Belgia, Kanada, AS, Belanda.



Bersama koleganya, Khoirul Anwar, alumni ITB kelahiran Kediri ini merombak pakem efisiensi alat komunikasi. Ia mematenkan temuannya seputar sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Atas karyanya, Khoirul Anwar mendapat penghargaan pada 2010, dari Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC), Taiwan.
Lahirnya peradaban yang maju selalu diawali olehnya lahirnya karya-karya baru hasil torehan para penemu di bidang teknologi. Tak terkecuali bangsa Indonesia. Saatnya peradaban itu ditentukan oleh tangan-tangan penulis teknologi berbahasa Indonesia, berbangsa yang satu yaitu bangsa Indonesia. -dn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Farmasi Sebagai Profesi

" Pharmacy : The art or profession of preparing and preserving drugs, and of compounding and dispensing medication according to the...