Sabtu, 11 Mei 2013

Mari Temukan Dulu Apa "Sukses" itu sebenarnya?



Ketika mendengar kata sukses apa yang terbersit di benak/pikiran?
Kekayaankah?, kebahagiaankah?, ketenangan hidupkah?, keberhasilan usaha dan karir yang ditandai income besar-kah ? keharmonisan rumah tanggakah ?, keterkenalan dan
nama besarkah?, reputasi baik dan martabat tinggikah, kedudukan sosial yang mapankah, atau apa?

Pertama-tama, mari kita lihat dan sepakati dulu, apa itu SUKSES?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sukses berarti berhasil; beruntung. Sementara menurut ensiklopedia bebas Wikipedia, sukses didefinisikan sebagai suatu kehormatan atau prestise yang dikaitkan dengan pencapaian suatu kedudukan seseorang dalam status sosialnya. Sukses memiliki arti yang sederhana tapi mendalam. 

Kata "sukses" didefinisikan sebagai berhasil atau beruntung. Sehingga kesuksesan berarti keberhasilan atau keberuntungan.
Pespektif sukses jauh lebih penting kita lihat, karena sukses menurut seseorang ternyata berbeda menurut orang lain.
Jika arti dari kata sukses hanya sekedar berhasil atau beruntung dari sisi finansial, maka boleh jadi hanya sedikit sekali orang yang sukses di muka bumi ini. Semua orang lalu akan berpendapat bahwa hanya orang-orang seperti Bill Gates lah orang yang sukses. Dan jika melihat sukses dari segi karir, maka hanya orang-orang yang bisa menduduki jabatan presiden, menteri atau pejabat tinggi negara lainnya lah yang telah mencapai kesuksesan.Namun itu pun tidaklah menjadi jaminan orang-orang menjadi bahagia, bahkan tidak jarang yang terjadi malah "stress' berkepanjangan dan dihinggapi ras was-was yang tidak kalah mengkhawatirkannya.
Semua pasti ingin dan mendambakan sukses, sukses yang hakiki sebenarnya adalah dalam makna kebahagiaan dunia dan akherat. Sukses menyertai setiap langkah hidup kita di dunia, untuk akhirnya bermuara pada kesuksesan di akhirat.
Boleh saja kita mendefinisikan sukses sekehendak kita masing-masing, atau juga kita bersepakat mendefinisikannya bersama-sama. Karena semua definisi itu akan bersifat relatif adanya. Dan definisi paling dapat diterima dan tidak terbantahkan adalah berdasarkan perspektif Pencipta kita.
“Dan barangsiapa yg menyerahkan dirinya kepada Allah sedangkan ia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allahlah kesudahan segala urusan”. QS Luqman 31: 22. 
Nah, Allah sang Pencita kita akan menjamin kita sebagi makluknya terbebas dari rasa  khawatir,dan tidak akan bersedih hati bila kita berserah diri padanya. 
Barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala di sisi Rabnya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (QS, AL-Baqarah, 2: 112).
Kita semua tahu, banyak orang yang tertipu jika mendasarkan kesuksesan itu dalam ukuran dunia saja. Padahal kita juga tahu bahwa kehidupan di dunia ini sementara saja. Maka tidak ada pilihan lain untuk orang yang menggunakan akal sehatnya keculai berserah diri pada Penciptanya.
Orang akan mudah berserah diri, bila ia haqul yakin bahwa kehidupan di dunia ini adalah kehidupan awal. Kehidupan yang amat singkat. Kehidupan yang penuh dengan kesenangan yang menipu (QS Al-Hadid: 20).
Jadi SUKSES HAKIKI adalah manakala Allah sebagai Pencipta kita itu Ridho kepada kita. Maka semua akan Allah penuhi kepada siapapun hamba yang diridhoi-Nya. Ingatlah nikmat terlengkap dan terbaik yang tersaji di Surga itu akan Allah berikan, manakala Allah Ridho (lagian, mana ada sesuatu yang dimiliki diberikan percuma, bila tidak ridho bukan??) Ingat, Syurga dan neraka itu adalah makhluk Allah, yang berada dalam kendali Allah, bumi langit, alam semesta beserta segala isinya juga milik Allah SWT, semua ada dalam kendalinya...jadi kunci mendapatkannya adalah tidak tertipu dengan makluknya..tetapi mendekat penuh kesadaran kepada Allah aja wazala....sang pemilik segalanya...
Nah, itulah sukses sebenarnya....
jiwa kita akan terbebas dari belenggu dunia, tidak ngoyo (alias tetap ceria) dalam menjalan keseharian kita, karena semuanya demi pengabdian kita di hadapan Allah SWT, atau apa yang disebut sebagai ibadah..hidup bebas merdeka dalam lindungan Ridho Allah SWT itulah cita-cita SUKSES yang sebenarnya....
Kita bisa KAYA tanpa HARTA, SAKTI tanpa AJI-AJI, MENANG tanpa MERUSAK...karena semua dicukupkan dan dipenuhi oleh Allah yang meridhoinya... 
Pertanyaan sederhana muncul. "lalu bagaimanakah caranya kita meraih RIDHO Allah itu?"
Dan rupanya ini adalah langkah awal yang mesti kita temukan lebih dulu dalam rangka meraih cita-cita SUKSES yang dicari-cari itu.

Jika kita runut, tentu sebagai langkah awal adalah kita mesti RIDHO menerima Allah sebagai Tuhan kita, kita RIDHO mengakui Allah yang memberi Rizki kita. Bila kita RIDHO menerima Allah sebagai PENGATUR kita, maka kita akan RIDHO menjalani perintah-perintahnya, RIDHO menjauhi larangan-larangan-NYA. Dan bila semua hal-hal yang diperintahkan ALlah sudah kita jalankan, dan sudah kita tegakkan..maka RIDHO Allah di muka bumi ini sudah dapat diraih....Hal ini seperti termaktub dalam petunjuk-Nya yaitu dalam QS Al-Maidah, 5:3 yang merupakan ayat terakhir dari kitab suci Al-Quran yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhamad saw....

"...Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".(QS: Al-Maidah Ayat: 3).

Jadi, rupanya RIDHO Allah itu adalah sesuatu yang dapat terwujud sejak di muka bumi, belum lagi nanti di akhirat kelak janji Allah akan ditunaikan bagi siapa yang gugur di jalan-Nya dalam mengemban pengabdian kepada-Nya.
Karena itu tidaklah salah, jika Rasulullah Muhamad saw mencontohkan dengan senantiasa berdoa kepada sang pencipta kita memohon keselamatan dan kebaikan di dunia dan akhirat....
 
inilah selayak-layaknya cita-cita SUKSES setiap hamba-Nya yang worthed untuk diperjuangkan. 


 




















 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Farmasi Sebagai Profesi

" Pharmacy : The art or profession of preparing and preserving drugs, and of compounding and dispensing medication according to the...